Bhabinkamtibmas Curahgrinting Dampingi Kelompok Wanita Tani dalam Program Ketahanan Pangan di Probolinggo

Sudarsono Nusantara

Nusantara News Probolinggo - Program ketahanan pangan yang dicanangkan pemerintah mendapat perhatian serius dari kepolisian. Salah satu bentuk dukungannya adalah pendampingan terhadap Kelompok Wanita Tani (KWT) El Wardah, yang berlokasi di Jl. Citarum, Perum Gabriella Blok V-1, Kota Probolinggo. Kelompok ini beranggotakan 25 orang dan mengelola Pekarangan Pangan Lestari (P2L) di lahan kosong seluas 91 m², yang ditanami berbagai jenis sayuran untuk mendukung ketahanan pangan masyarakat.

Bhabinkamtibmas Kelurahan Curahgrinting, Brigpol Addiz Trihadma, menjelaskan bahwa pendampingan ini bertujuan memastikan keberlanjutan program ketahanan pangan berbasis masyarakat. Menurutnya, ketahanan pangan yang kuat harus dimulai dari tingkat kelurahan, sehingga setiap warga mampu mengelola kebun sendiri sebagai lumbung pangan dan lumbung hidup yang berkontribusi terhadap ekonomi lokal.

Untuk mendorong partisipasi warga, polisi bekerja sama dengan KWT El Wardah membagikan 5 polybag berisi bibit sawi dan cabai kepada masyarakat sekitar. Saat ini, sudah 25 dari 176 kepala keluarga (KK) yang mulai menanam menggunakan polybag. Warga yang belum mendapatkan kesempatan masih menunggu hasil panen dari P2L, sebelum ikut serta dalam program ini.

Selain itu, antusiasme warga semakin meningkat dengan adanya dukungan dari donatur. Beberapa warga bahkan secara sukarela menyumbangkan satu pickup tanah subur untuk keperluan pertanian KWT. Bantuan ini sangat diapresiasi karena menunjukkan semangat gotong royong dalam menjaga ketahanan pangan di lingkungan mereka.

Penanggung jawab P2L El Wardah, Sri Sundari, menuturkan bahwa program ini tidak hanya membantu menyediakan pangan, tetapi juga menjadi sarana pemberdayaan perempuan agar lebih produktif dan mandiri. Dengan adanya kebun ini, para ibu rumah tangga dapat berkontribusi langsung dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga mereka.

Dari hasil panen, 60% dialokasikan untuk warga sekitar, terutama bayi stunting, ibu hamil, dan ibu nifas, yang membutuhkan asupan gizi lebih baik. Jika panen melimpah, sayuran juga dibagikan kepada warga Kelurahan Curahgrinting lainnya. Sisanya, 20% diberikan kepada anggota KWT, sedangkan 20% lainnya digunakan untuk pemeliharaan, seperti pembelian bibit, pupuk, dan obat tanaman.
(Dar**)