Dalam pembukaannya, Sekda Ninik menyoroti pentingnya pendidikan karakter, sejalan dengan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Beliau menekankan bahwa pendidikan karakter merupakan kunci untuk mengembangkan potensi peserta didik menjadi individu yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, dan memiliki kemampuan berpikir kritis.
Program ini tidak hanya sebuah kebijakan daerah, tetapi juga merangkul kearifan budaya lokal. Melalui pendekatan merdeka belajar, program ini bertujuan menciptakan profil pelajar pancasila. "Di era globalisasi, pendidikan karakter berbasis profil pelajar pancasila sangat diperlukan untuk mewujudkan nilai-nilai pancasila dalam diri pelajar Indonesia," ujar Ninik dengan penuh keyakinan.
Dalam konteks Kota Probolinggo, Sekda Ninik menegaskan bahwa penguatan pendidikan karakter sangat penting. Tujuannya mencakup memperkuat karakter generasi muda, membentuk insan berakhlak mulia, dan menangkal radikalisme serta intoleransi. Semua ini menjadi bagian dari upaya meningkatkan kualitas pendidikan.
Ninik berharap program ini tidak hanya menciptakan generasi berakhlak mulia, tetapi juga meningkatkan mutu pendidikan. Dengan penuh harapan, beliau menyatakan, "Apa yang kita laksanakan bersama, tercatat sebagai amal ibadah di sisi Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Aamiin."
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Siti Romlah, menambahkan dimensi praktis pada acara tersebut. Ia membahas tugas tim kesekretariatan, pola pelaksanaan kegiatan, dan contoh integrasi materi pembelajaran bagi berbagai tingkatan kelas. Termasuk di antaranya, persiapan menyambut Ramadan dengan gerakan sekolah mengaji dan program bimbingan ibadah Ramadan.
(SR*****)
