Nusantara News Probolinggo - Kamis pagi yang cerah di Probolinggo diwarnai dengan aksi damai yang digelar oleh seluruh organisasi jurnalis se-Kabupaten Probolinggo. Mereka dengan tegas menolak RUU Penyiaran yang tengah dibahas oleh DPR RI. Aksi ini dimulai dari depan kantor DPRD Kota Probolinggo, kemudian berlanjut ke kantor DPRD Kabupaten Probolinggo.
Ketua DPRD Kota Probolinggo, Mujib, menyambut para jurnalis dengan penuh kehangatan. Dalam pernyataannya, Mujib mengapresiasi cara intelektual yang dipilih oleh para jurnalis untuk menyuarakan aspirasi mereka. “Tanpa mengurangi kepentingan yang ada, terutama kepentingan teman-teman insan pers, kami akan tetap menyampaikan aspirasi ini kepada DPR RI. Terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepada kami. Ini adalah amanah bagi kami untuk menyampaikan suara dari daerah kepada pusat,” ujar Mujib.
Mujib juga menekankan pentingnya komunikasi yang baik dan santun dalam menyampaikan pendapat. “Saya mengapresiasi kedatangan teman-teman yang dilakukan dengan etika tinggi. Inilah yang seharusnya dilakukan oleh kaum intelektual, menyampaikan segala sesuatu dengan baik-baik,” tambahnya. Mujib juga membuka pintu untuk komunikasi lebih lanjut terkait hak dan kewajiban insan pers.
Kapolres Probolinggo Kota, AKBP Wadi Sa’bani, bersama jajarannya, turut mengamankan jalannya aksi tersebut. Aksi yang berlangsung damai ini memperlihatkan kedewasaan para jurnalis dalam menyampaikan aspirasi mereka.
Namun, saat aksi berlanjut ke kantor DPRD Kabupaten Probolinggo, para jurnalis tidak diperkenankan masuk dan hanya diterima di luar pagar. M. Suhud, perwakilan dari DPRD Kabupaten Probolinggo, menerima pernyataan aksi tersebut di luar gedung. “Alhamdulillah, aspirasi rekan-rekan insan pers akan kami sampaikan ke pimpinan,” ujar Suhud.
Aksi damai ini diikuti oleh berbagai organisasi jurnalis, termasuk AWPR, F-WAMIPRO, TRABAS JKN, MIO INDONESIA, dan lainnya. Semua tuntutan para jurnalis diterima dengan baik dan akan diteruskan kepada pihak terkait di tingkat pusat.
Aksi berjalan lancar tanpa insiden, menunjukkan solidaritas dan kebersamaan insan pers dalam memperjuangkan hak mereka.
(Bay*****)