Diduga Tembakau Lokal ditimbun Diluar Daerah Petani Menjadi Resah, Ada Apa ?

Redaksi

 


Nusantara News Probolinggo - Para Petani tembakau pada tahun ini sangat bergembira karena harga tembakau sangat tinggi sampai menembus kisaran harga Rp. 65.000,- sampai Rp. 80.000,-. Tentunya, hal ini merupakan kabar gembira karena sudah memasuki puncak panen tembakau.


Di Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo ada tiga gudang tembakau yang beroperasi seperti Gudang Sampoerna, Gudang Djarum, Gudang Garam. Namun sampai saat ini yang masih buka adalah gudang tembakau milik Djarum sedangkan Gudang Garam dan Sampoerna masih belum buka padahal banyak petani tembakau yang sudah panen, Jum'at , 13/9/2024.


Petani asal Paiton inisial "M" mengkhawatirkan adanya Gudang tembakau milik Gudang Garam belum buka sampai panen raya tembakau diduga tembakau lokal tidak langsung dikirim ke gudang tembakau gudang garam yang berada di desa Sidodadi Kecamatan Paiton namun dikirim ke daerah Bondowoso. Tentunya hal ini membuat para Petani tembakau menjadi resah karena dikhawatirkan ketika panen tembakau raya pada puncaknya harga tembakau menjadi anjlok tidak ketolong sehingga merugikan para petani. Kebahagiaan menjadi kedukaan yang lara karena biaya produksi tembakau sangat mahal.


" Saat ini harga tembakau sangat tinggi, Kami senang tapi gudang tembakau didesa Sidodadi Kecamatan Paiton belum dibuka karena banyak tembakau lokal dikirim ke daerah Bondowoso ", Kata M saat dikonfirmasi.


Katanya lagi, " tidak dibukanya Gudang tembakau ini membuat resah para petani khawatir memasuki musim panen raya tiba harga anjlok sehingga petani rugi karena biaya produksi tembakau sangat mahal".


Selain itu, " M " mengatakan bahwa gudang tembakau yang ada di desa Sidodadi Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo adalah milik seorang pengusaha tembakau yang juga memiliki gudang di Bondowoso berinisial " N ". Pemilik dua gudang tembakau ini membuat petani tembakau bertanya - tanya dalam hati ada apa? . Pertanyaan tersebut bisa mengancam psikis para petani tembakau pada akhirnya dan berharap gudang segera dibuka agar tidak menimbulkan kesan yang tidak baik dikalangan para petani.


" Gudheng bekoh neng desa Sidodadi bik gudheng bekoh e daerah Bondowoso endhik'en oreng settong Se anyamah " N" . sengkok bhik Reng taneh selaen anyahtanyah delem ateh bedeh apa riah? Ariah marosak pekkeran takok'en Mon la mode ebukak. Arepnah gudheng dulih bukak male SAe kabudhinnah ", Katanya dalam bahasa Madura dengan nada ketar ketir.( "Gudang tembakau di desa Sidodadi dengan gudang tembakau di Bondowoso adalah pemilik yang sama bernama "N", para petani bertanya -tanya dalam hati ,ada apa? Ini merusak pikiran dan jiwa khawatir kalau murah gudang dibuka, secepatnya gudang dibuka agar baik kemudian hari "). 

(MH***)