Nusantara News Probolinggo - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo, melalui Dinas Pertanian (Diperta), melaksanakan panen simbolis dan proses pasca panen tembakau di Kelompok Tani Randu Arum 1, Desa Randumerak, Kecamatan Paiton, Rabu, 18 September 2024. Acara ini melibatkan berbagai pihak dalam rangka mendukung peningkatan produksi tembakau sebagai salah satu komoditas unggulan lokal. Melalui kegiatan ini, Pemkab berharap mampu mendongkrak perekonomian daerah dan memberikan dampak positif bagi para petani.
Dalam kegiatan tersebut, hadir Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM Kabupaten Probolinggo, Saniwar, yang mewakili Penjabat (Pj) Bupati Probolinggo Ugas Irwanto, serta Plt Kepala Diperta Probolinggo Yahyadi, Camat Paiton Imam Syafi’i, jajaran Forkopimka Paiton, dan sejumlah petani tembakau dari Kelompok Tani Randu Arum 1. Kehadiran tokoh-tokoh ini menunjukkan betapa pentingnya dukungan pemerintah dalam mendorong sektor pertanian, khususnya tembakau, di Probolinggo.
Proses panen dimulai dengan pemetikan daun tembakau secara bersama-sama. Setelah itu, rombongan meninjau berbagai tahapan pasca panen, seperti sortasi, peram, dan rajang menggunakan mesin modern. Inovasi ini memperlihatkan bagaimana teknologi telah membantu mempercepat proses produksi tembakau, sehingga diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas petani di Kabupaten Probolinggo.
Saniwar menyampaikan bahwa Kabupaten Probolinggo memiliki lahan tembakau yang tersebar di 14 kecamatan, termasuk Desa Randumerak di Kecamatan Paiton yang menghasilkan panen hingga 1,3 ton per hektar. Meski begitu, ia berharap produktivitas tembakau di wilayah ini bisa meningkat lebih jauh, seperti yang sudah dicapai di Kecamatan Krejengan yang berhasil memanen 1,99 ton per hektar. Target yang ingin dicapai adalah 2 ton per hektar di seluruh wilayah.
Selain itu, kualitas tembakau di Probolinggo juga semakin baik, terutama dengan adanya alat perajang modern yang mempercepat proses rajang daun. Saniwar optimis bahwa harga tembakau akan terus mengalami peningkatan, terutama karena rokok merupakan salah satu penyumbang inflasi yang signifikan. Menurutnya, ini menjadi peluang besar bagi para petani untuk memperoleh keuntungan yang lebih besar di masa depan.
Pemerintah Kabupaten Probolinggo, melalui Dinas Pertanian, terus berupaya mendukung petani dengan menyediakan bibit unggul, pupuk, serta alat perajang modern. Namun, Saniwar juga menekankan pentingnya inovasi dari pihak petani agar produksi tembakau terus meningkat. Petani diharapkan dapat memanfaatkan teknologi yang ada untuk mendapatkan hasil panen yang lebih maksimal.
Plt Kepala Diperta Probolinggo, Yahyadi, menambahkan bahwa ada tiga varietas utama tembakau yang ditanam di Probolinggo, yaitu Paiton VO, Jawa/Menyono, dan Kasturi. Dengan total luas lahan 9.210 hektar untuk varietas Paiton VO, produksi tembakau di Kabupaten Probolinggo diperkirakan mencapai 13.815 ton pada tahun ini. Harapan besar disematkan agar hasil rajangan tembakau tersebut dapat terserap oleh industri pengolahan tembakau di wilayah setempat.
(MH***)