Nusantara News Brebes – Ratusan emak-emak dari Desa Pagojengan, Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes, mendatangi Bagus Handoko, Koordinator Gerakan Relawan Kotak Kosong (Gertak) wilayah Brebes Selatan, pada Selasa (8/10/2024).
Kedatangan mereka terjadi saat Bagus Handoko dan Agus Sudiwarno, aktivis Gertak, bertemu di rumah Wasun, Koordinator Desa Gertak Pagojengan.
Mengetahui kehadiran para koordinator Gertak, warga setempat, terutama emak-emak, langsung berkumpul di lokasi. Puluhan dari mereka dengan antusias mengadakan foto bersama dan secara terbuka mendeklarasikan dukungan untuk mencoblos Kotak Kosong dalam Pilkada Brebes 2024. Suasana semangat penuh tertib diwarnai dengan yel-yel yang menguatkan perjuangan mereka untuk mendukung gerakan demokrasi yang lebih inklusif.
Deklarasi yang digelar oleh emak-emak simpatisan Kotak Kosong ini menegaskan bahwa mereka menolak pemilihan Pilkada tunggal yang dianggap tidak mencerminkan demokrasi sesungguhnya. Menurut mereka, mengerucutnya elite politik pada satu pilihan calon Bupati dinilai tidak adil dan tidak memberikan alternatif bagi masyarakat Brebes Selatan.
Bagus Handoko, Koordinator Gertak Brebes Selatan, menyampaikan kepada media bahwa gerakan Kotak Kosong adalah simbol perlawanan terhadap sistem demokrasi yang dianggap belum sehat. “Gerakan ini adalah langkah penting untuk menyadarkan masyarakat tentang hak-hak demokrasi mereka, terutama dalam Pilkada 2024 yang dinilai tidak sepenuhnya mencerminkan aspirasi pemekaran wilayah Brebes Selatan yang telah lama diperjuangkan,” ujarnya.
Handoko juga menekankan pentingnya peran masyarakat pada Pilkada mendatang, yang dijadwalkan berlangsung pada 27 November 2024. Ia mengajak para relawan untuk terus menyebarluaskan pemahaman tentang pentingnya memilih Kotak Kosong kepada keluarga dan tetangga di sekitar mereka. “Memilih Kotak Kosong adalah tindakan yang sah dan dilindungi undang-undang. Ini adalah simbol penolakan terhadap Pilkada tunggal dan perjuangan untuk demokrasi yang lebih sehat di Brebes,” tegas Handoko.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa gerakan ini tidak hanya didukung oleh masyarakat biasa, tetapi juga oleh berbagai lapisan, seperti pedagang, petani, wiraswasta dan bahkan. Semua elemen masyarakat bersatu untuk memperjuangkan demokrasi yang lebih inklusif dan adil bagi Kabupaten Brebes.
“Gerakan ini adalah wujud ketidaksetujuan kami terhadap Pilkada calon tunggal yang hanya memberikan satu pilihan kepada rakyat. Ini saatnya kita bersikap dan menuntut perubahan,” pungkasnya.
Deklarasi tersebut menandai semakin kuatnya dukungan untuk Kotak Kosong di wilayah Brebes Selatan, yang diharapkan dapat membawa perubahan signifikan dalam perjalanan politik lokal. Pungkasnya.
(Ari M***)