Konsul Jenderal Australia Tinjau Diseminasi Perdes Inklusi di Desa Alassapi

Redaksi

 


Nusantara News Probolinggo - Konsul Jenderal (Konjen) Kedutaan Besar Australia, Mr. Glen Askew, melakukan kunjungan ke Desa Alassapi, Kecamatan Banyuanyar, Selasa (29/10/2024), dalam rangka memantau proses diseminasi Peraturan Desa (Perdes) Inklusi. Kehadiran ini juga dihadiri sejumlah pejabat penting, termasuk Penjabat (Pj) Bupati Probolinggo, H. Ugas Irwanto, S.Sos., M.Si., yang didampingi oleh Pj Ketua TP PKK Kabupaten Probolinggo, Hj. Rita Erik Ugas Irwanto, serta Head Deputy KIAT, Mr. Paul Wright, Pejabat Keamanan Regional, Mr. Sean Daly, dan Team Leader GESIT, Smita Notosusanto.


Mendampingi rombongan, hadir juga Plt Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Probolinggo, Saniwar, beserta beberapa kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan camat di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo. 

Diseminasi Perdes Inklusi ini diikuti oleh perwakilan Pemerintah Desa Alassapi, kelompok perempuan, perwakilan kelompok disabilitas desa, pendamping lokal, serta anggota organisasi disabilitas se-Kabupaten Probolinggo.


Pada momen tersebut, Pj Bupati Ugas bersama Konjen Glen Askew dan Pj Kepala Desa Alassapi, Sigit Wida Hartono, meresmikan Polindes Desa Alassapi. Mereka juga melakukan peninjauan langsung ke Polindes dan Balai Desa Alassapi.


Pj Kepala Desa Alassapi, Sigit Wida Hartono, mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak, termasuk DPC Pertuni Kabupaten Probolinggo, program KIAT-GESIT, dan Pemerintah Daerah yang telah memberikan fasilitasi untuk mewujudkan Perdes Tentang Desa Inklusi di desanya. "Kami difasilitasi sejak sosialisasi, pendampingan, hingga pembentukan tim penyusun dan finalisasi draft Perdes Inklusi. Akhirnya, pada 26 Agustus 2024, Perdes ini disahkan melalui musyawarah desa," jelasnya.


Sigit menambahkan bahwa Perdes Inklusi ini adalah impiannya sejak awal 2023, ketika ia bertemu dengan Ananda Citra dan Nadira, dua penyandang disabilitas yang berprestasi di sekolahnya. "Dari sana, kami berpikir bahwa teman-teman ini tidak seharusnya menjadi kelompok minoritas yang terpinggirkan. Mereka berhak mendapatkan hak yang sama, dan kami berupaya membantu memenuhi kebutuhan mereka. Dengan menggandeng CSR, kami mencoba menyediakan bantuan alat kesehatan, sembako, alat sekolah, serta dana. Kini, prinsip inklusi mulai diterapkan dalam berbagai program desa ke depan," ujarnya.


Sementara itu, Konsul Jenderal Australia di Surabaya, Glen Askew, mengungkapkan bahwa program KIAT-GESIT di Kabupaten Probolinggo bertujuan meningkatkan peran serta masyarakat sipil dalam memberikan masukan terkait perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pemeliharaan jalan. "Kami sangat mengapresiasi dukungan Pemerintah Daerah, Pertuni, dan Muslimat NU dalam mengadvokasi partisipasi perempuan serta kelompok penyandang disabilitas untuk mewujudkan desa yang inklusif," tegasnya.


Dengan kegiatan ini, diharapkan Desa Alassapi bisa menjadi contoh penerapan inklusi yang nyata dan berkelanjutan.

(MH***)