Pelatihan Kerajinan Keset dari Kain Perca untuk Penyandang Disabilitas Netra di Probolinggo

Redaksi

 


Nusantara News Probolinggo - DPC Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni) Kabupaten Probolinggo, berkolaborasi dengan PT PLN Nusantara Power UP Paiton, menyelenggarakan pelatihan pembuatan keset dari kain perca khusus bagi penyandang disabilitas netra, pada Minggu (6/10/2024).


Bertempat di Kantor Pertuni Kabupaten Probolinggo, pelatihan ini bertujuan untuk membekali peserta dengan keterampilan teknis sekaligus mendorong mereka untuk berinovasi, dengan harapan dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi mereka.

Sebanyak 15 peserta yang berasal dari anggota Pertuni Kabupaten dan Kota Probolinggo mengikuti pelatihan ini. Pelatihan ini dijadwalkan berlangsung selama empat sesi, tersebar sepanjang bulan Oktober 2024.


Selama pelatihan, para peserta dibimbing oleh dua instruktur berpengalaman, yakni Junaedi, seorang penyandang disabilitas daksa yang telah lama dikenal ahli dalam membuat kerajinan keset, dan Muhammad Ainul, yang berperan sebagai asisten. Keduanya memiliki rekam jejak yang kuat di dunia kerajinan, dengan produk-produk mereka telah banyak digunakan oleh berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kabupaten Probolinggo.


Materi pelatihan yang disampaikan meliputi pengenalan alat dan bahan, teknik memotong serta menyambung kain perca, hingga strategi pemasaran produk secara efektif.


Moh. Ansori, Ketua DPC Pertuni Kabupaten Probolinggo, menyatakan bahwa pelatihan ini merupakan langkah penting untuk memberdayakan disabilitas netra, dengan memberikan mereka keterampilan baru di luar profesi yang umum diketahui masyarakat.


“Kami ingin para teman-teman disabilitas netra memiliki beragam keterampilan. Selama ini, banyak yang hanya dikenal sebagai terapis pijat. Kami ingin membuka peluang yang lebih luas bagi mereka,” ujar Ansori.


Ia juga berharap, pelatihan ini dapat membantu peserta untuk mengembangkan keterampilan dan mencapai kemandirian ekonomi. Lebih lanjut, Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Probolinggo juga berencana untuk memajang hasil karya para peserta berupa keset, yang tentu dapat meningkatkan visibilitas serta dukungan masyarakat terhadap produk disabilitas.


“Pelatihan ini tidak hanya fokus pada peningkatan keterampilan, tetapi juga berkontribusi pada inklusi sosial. Dengan mengurangi stigma dan diskriminasi, kegiatan ini memberikan kesempatan bagi penyandang disabilitas netra untuk berkontribusi dalam kegiatan yang produktif dan bernilai jual,” tutupnya.

(MH***)