Nusantara News Probolinggo - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikdaya) Kabupaten Probolinggo menyelenggarakan kegiatan Rembuk Pendidikan Kabupaten Probolinggo dengan tema "Mencari Strategi Pendidikan Bermutu" pada Senin (25/11/2024). Acara ini berlangsung di Auditorium Madakaripura, Kantor Bupati Probolinggo, dan dihadiri oleh 200 peserta yang terdiri dari Forkopimda, stakeholder pendidikan, pengawas, kepala sekolah, guru, dan tenaga kependidikan.
Pj Bupati Probolinggo, H. Ugas Irwanto, S.Sos., M.Si., secara resmi membuka acara yang juga dihadiri oleh Ketua Komisi 4 DPRD Kabupaten Probolinggo Ning Ayu Nofita Rahmawati, Pj Ketua TP PKK Hj. Rita Erik Ugas Irwanto, dan Kepala Disdikdaya Dwijoko Nurjayadi. Narasumber utama dalam rembuk ini adalah Wahyu Arijatmiko dari BBPMP Jawa Timur, Pebi Sukamdani dari Kemendikbud, dan Praptono selaku Plt Kepala BBPMP Jawa Timur.
Dalam acara tersebut, Pj Bupati Ugas Irwanto turut mengukuhkan Dewan Pendidikan Kabupaten Probolinggo untuk masa bakti 2024-2029. Pengukuhan ini menjadi langkah strategis guna memperkuat sinergi dalam meningkatkan mutu pendidikan di Kabupaten Probolinggo.
Kepala Disdikdaya Dwijoko Nurjayadi menjelaskan bahwa indeks pendidikan Kabupaten Probolinggo masih berada di angka 0,56, dengan rata-rata lama sekolah (RLS) hanya 6,13 tahun, setara dengan lulusan SD. Sementara itu, harapan lama sekolah (HLS) mencapai 12,58 tahun. Tantangan lain adalah tingginya angka putus sekolah, yaitu 12.695 anak, serta berbagai isu sosial seperti bullying, narkoba, dan degradasi moral.
Dwijoko menegaskan bahwa rembuk pendidikan ini bertujuan mencari solusi strategis untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan karakter peserta didik. Ia menyoroti pentingnya pembiasaan positif berbasis agama seperti salat berjamaah dan membaca Al-Qur'an, serta program 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat yang mencakup kebiasaan bangun pagi, taat beribadah, dan rajin belajar.
Pj Bupati Ugas Irwanto menekankan bahwa pendidikan harus berorientasi pada pembentukan karakter, selain transfer pengetahuan. Menurutnya, nilai-nilai moral, etika, dan integritas harus ditanamkan pada peserta didik agar mereka siap menjadi generasi unggul. Ia juga menggarisbawahi perlunya pemerataan fasilitas pendidikan, pelatihan guru, dan akses pendidikan yang lebih inklusif.
Rembuk pendidikan ini diharapkan menjadi langkah awal untuk membangun kolaborasi semua pihak dalam menciptakan sistem pendidikan yang bermutu dan lingkungan belajar yang aman. Dengan komitmen bersama, Kabupaten Probolinggo dapat meningkatkan indeks pendidikan sekaligus membentuk generasi muda yang unggul, bermoral, dan siap menghadapi tantangan masa depan.
(MH***)