Nusantara News Probolinggo - Sebanyak 129 Calon Guru Penggerak (CGP) dari jenjang TK, SD, SMP, SLB, SMA, dan SMK meramaikan Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar Pendidikan Guru Penggerak (PGP) Angkatan 11. Acara ini berlangsung di Auditorium Madakaripura, Kantor Bupati Probolinggo, Kamis (5/12/2024). Peserta terdiri dari 4 guru TK, 65 guru SD, 38 guru SMP, 1 guru SLB, 14 guru SMA, dan 7 guru SMK, didampingi oleh 26 Pengajar Praktik dari wilayah Jawa Timur. Kegiatan ini menjadi puncak program yang telah berlangsung selama enam bulan.
Lokakarya ini dihadiri sejumlah tokoh, termasuk Penjabat Sekda Kabupaten Probolinggo Heri Sulistyanto, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Dwijoko Nurjayadi, Muhammad Toni Satria dari Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Jawa Timur, serta perwakilan dari Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur wilayah Probolinggo. Keterlibatan berbagai pihak menunjukkan sinergi yang kuat dalam menyukseskan program Guru Penggerak.
Acara dimulai dengan pertunjukan Tari Glipang yang dibawakan oleh siswa SMP Negeri 1 Pajarakan, menambah semarak suasana. Para CGP kemudian memamerkan hasil inovasi pembelajaran mereka di berbagai stan pameran. Pj Sekda bersama Dwijoko Nurjayadi dan Muhammad Toni tampak antusias berkeliling, menyaksikan langsung hasil karya yang mencerminkan kreativitas dan dedikasi para peserta.
Muhammad Toni menegaskan bahwa program Guru Penggerak adalah hasil kolaborasi pemerintah pusat, provinsi, dan daerah. Ia berharap seluruh peserta dapat lulus 100% dan memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan mutu pendidikan, khususnya di Kabupaten Probolinggo. “Guru penggerak memiliki empat ketahanan utama: fisik, mental, finansial, dan keluarga. Panen hasil belajar ini menunjukkan adanya peningkatan literasi, seni, dan budaya lokal,” ungkapnya.
Dwijoko Nurjayadi, Kepala Disdikdaya Kabupaten Probolinggo, menggarisbawahi pentingnya peran guru sebagai pendidik sekaligus teladan dalam membangun karakter siswa. Ia menekankan bahwa pendidikan karakter menjadi prioritas utama dalam mencetak generasi yang berakhlak mulia, mandiri, dan bernalar kritis. “Akhlak anak-anak harus dijaga dengan baik. Karena di atas ilmu, ada akhlak,” pesannya.
Pj Sekda Heri Sulistyanto menilai acara ini sebagai bukti nyata dari komitmen guru untuk mendukung kebijakan nasional, termasuk Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM). Menurutnya, program Guru Penggerak adalah bagian dari Merdeka Belajar episode ke-5, di mana guru menjadi pelaku utama pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas.
Dengan kegiatan ini, para CGP tidak hanya menunjukkan hasil pembelajaran, tetapi juga menegaskan bahwa pendidikan berkualitas memerlukan kolaborasi dan komitmen dari semua pihak. Panen hasil belajar ini menjadi simbol harapan bagi masa depan pendidikan yang lebih baik di Kabupaten Probolinggo.
(MH***)