Pemkab Probolinggo Tinjau Lokasi Banjir Bandang dan Longsor di Gading

Redaksi

 


Nusantara News Probolinggo - Tim Gerak Cepat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo meninjau lokasi terdampak banjir bandang dan longsor di Dusun Tomangan, Desa Betek Taman, Kecamatan Gading, pada Sabtu (8/2/2025). Bencana ini menyebabkan putusnya akses jalan desa dan merusak sejumlah rumah warga.


Hujan deras yang turun sejak Rabu (5/2/2025) pukul 17.00 WIB memicu tanah longsor yang menimbun dua rumah hingga rata dengan tanah pada Kamis (6/2/2025) pukul 20.00 WIB. Selain itu, derasnya aliran sungai juga menghancurkan jembatan utama yang menghubungkan Dusun Tomangan dengan Dusun Sawah Kembang, Desa Plaosan, Kecamatan Krucil.

Bupati Probolinggo terpilih, Gus dr. Mohammad Haris, langsung turun ke lokasi bersama Kepala Pelaksana BPBD Oemar Sjarief, Kepala Dinas PUPR Hengki Cahjo Saputra, serta perwakilan dari Dinas Perkim dan DLH. Anggota DPRD Kabupaten Probolinggo Intan Cahya Kurniasari, perwakilan Kadin, serta kepala desa beserta perangkatnya juga turut hadir dalam peninjauan ini.


Dalam kesempatan tersebut, Gus Haris menegaskan bahwa relokasi warga di zona rawan bencana harus segera dilakukan. Selain itu, ia meminta percepatan pembangunan jembatan sementara agar akses masyarakat tetap terjaga. "Kita harus segera merelokasi warga di zona merah untuk mengantisipasi bencana susulan. Pembangunan jembatan sementara juga akan segera dilakukan dengan memanfaatkan dana Tidak Terduga (TT),” ujarnya.


Gus Haris juga mengundang perwakilan DPRD, pengusaha, serta Kadin untuk melihat langsung kondisi wilayah terdampak bencana. Menurutnya, keterlibatan banyak pihak sangat penting agar proses pemulihan bisa berjalan lebih cepat dan tepat sasaran. "Dengan melihat langsung kondisi di lapangan, kita bisa memahami dampaknya dan menentukan langkah terbaik ke depan," katanya.


Selain fokus pada pemulihan, Pemkab Probolinggo juga akan meningkatkan upaya mitigasi bencana guna mencegah kejadian serupa di masa depan. Gus Haris menegaskan bahwa langkah-langkah preventif harus lebih dioptimalkan, termasuk perbaikan sistem drainase dan penguatan infrastruktur di wilayah rawan longsor.


“Kami akan terus berkoordinasi dengan tim terkait agar mitigasi bencana dapat dilakukan lebih maksimal. Harapannya, kejadian seperti ini tidak terulang dan masyarakat dapat hidup lebih aman,” tutupnya.

(MH***)