Nusantara News Probolinggo - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo, melalui Inspektorat Daerah, menggelar rapat koordinasi (rakor) terkait pembinaan, pengawasan, dan sinergitas dalam pelaksanaan program 100 hari kerja Bupati Probolinggo. Acara ini berlangsung di Auditorium Madakaripura, Kantor Bupati Probolinggo, pada Senin (10/3/2025).
Rakor tersebut dipimpin langsung oleh Bupati Probolinggo, Gus dr. Mohammad Haris, didampingi Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Probolinggo, H. Ugas Irwanto, S.Sos., M.Si, serta Inspektur Kabupaten Probolinggo, Imron Rosyadi.
Acara ini dihadiri oleh Staf Ahli, Asisten, Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), serta para camat di lingkungan Pemkab Probolinggo. Selain itu, turut hadir Sekretaris, Kepala Bidang, Kasi, serta pejabat fungsional OPD, termasuk Sekretaris Kecamatan (Sekcam) dan para kasi kecamatan.
Dalam rakor tersebut, sejumlah Kepala OPD memaparkan program-program strategis yang akan dijalankan guna mendukung visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Probolinggo untuk periode 2025-2030. Paparan ini dimoderatori oleh Sekda Ugas.
Salah satu program yang dibahas adalah "Satu Data" melalui Command Center, yang dipresentasikan oleh Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik, dan Persandian (Diskominfo) Kabupaten Probolinggo, Ulfiningtyas. Usai presentasi, Gus Haris menanggapi dan memberikan arahan terkait implementasi program ini.
Menurut Gus Haris, program "Satu Data" bertujuan untuk mengintegrasikan seluruh data Kabupaten Probolinggo dalam satu platform, guna mempermudah akses bagi OPD serta menarik minat investor yang memerlukan informasi akurat mengenai daerah tersebut.
Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya pembenahan infrastruktur dan sistem pengelolaan data. Data yang dihasilkan OPD harus akurat dan mudah diakses guna meningkatkan efisiensi serta transparansi dalam tata kelola pemerintahan.
Gus Haris juga menggarisbawahi bahwa digitalisasi data menjadi prioritas dalam pemerintahannya. Setiap OPD diharapkan mematuhi kebijakan "data satu pintu" agar data dari berbagai sektor, seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur, dapat terintegrasi. Hal ini akan memudahkan pengambilan keputusan yang lebih tepat dan efisien.
“Komitmen untuk meningkatkan pelayanan publik akan terus diperkuat, termasuk dengan meningkatkan pengawasan serta tata kelola pemerintahan agar tercipta iklim investasi yang kondusif. Dengan demikian, kesejahteraan masyarakat dapat meningkat,” ujarnya.
Lebih lanjut, Gus Haris menegaskan bahwa sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha harus terus diperkuat guna mencapai tujuan pembangunan daerah yang berkelanjutan. “Kolaborasi yang solid akan membawa Kabupaten Probolinggo menjadi daerah yang lebih sejahtera, aman, dan berdaya saing di tingkat nasional. Program 100 hari kerja ini adalah langkah awal menuju perubahan yang lebih baik,” tegasnya.
Selain program "Satu Data", beberapa OPD juga menyampaikan paparan mengenai rencana kerja lainnya, seperti revitalisasi Alun-alun Kota Kraksaan, pembangunan gapura selamat datang di Kota Kraksaan, penataan PKL di Stadion Gelora Merdeka Kraksaan, pemasangan Penerangan Jalan Umum (PJU) di median jalan Kota Kraksaan, serta program unggulan lainnya seperti 100 desa wisata dan 100 event, serta pengembangan Desa Tematik Hijau.
Gus Haris menekankan pentingnya pembuatan grand desain guna memberikan gambaran yang jelas terhadap program yang akan dijalankan. “Grand desain ini harus dipersiapkan dengan matang agar seluruh program 100 hari kerja bisa berjalan dengan baik, serta dapat disinkronkan dengan tata ruang daerah. Dengan demikian, rencana ini bisa menjadi acuan bagi investor,” pungkasnya.
(MH***)