"Anwar Sadad dan Kroni Dibidik! Ketua IWP Ultimatum KPK : Tangkap, Sita, Habisi!"

Redaksi


Nusantara News Probolinggo – Aroma busuk korupsi dana hibah Jatim makin menyengat! Ketua Ikatan Warga Probolinggo (IWP), Jamaludin, mengamuk di hadapan awak media, mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk tak hanya melakukan penyitaan . Ia menuntut agar tersangka utama kasus korupsi dana hibah Jatim segera ditangkap, diseret ke meja hijau, dan diadili seberat-beratnya!


Jamaludin tak sekadar menyebut, ia terang-terangan menyoroti nama Anwar Sadad politikus yang dinilai punya kedekatan mencekam dengan tersangka. “Jangan cuma tangkap ekornya, KPK harus tebas kepalanya! Siapa pun yang terlibat, baik secara struktural maupun kawan tidur politik, harus ikut digiring ke jeruji besi,” tegasnya, matanya menyala, suaranya mengguncang saat dikonfirmasi ,31/07/2025

Menurutnya, praktik korupsi ini bukan sekadar kejahatan biasa. Ini adalah pengkhianatan kejam terhadap rakyat yang tiap hari menderita demi sesuap nasi, sementara para penjahat berdasi berpesta pora dengan dana negara. “Kita butuh keadilan, bukan drama! Jangan biarkan uang rakyat dilahap rakus oleh tikus-tikus politik yang berkamuflase dalam senyum manis dan janji manis,” ujarnya, menggertak.


IWP menilai bahwa ada jaringan loyalis yang saling melindungi di balik panggung, memanfaatkan jabatan untuk menyulap anggaran hibah jadi ladang bancakan. “Siapapun yang tercium dekat dengan tersangka, harus diperiksa! Jangan pilih kasih! Anwar Sadad dan kroni-kroninya, itu sudah jadi rahasia umum,” tambah Jamaludin, menohok dengan pedas. Ia juga menuntut agar seluruh aset milik para tersangka dan kroninya segera disita, tak boleh ada sepeser pun harta hasil korupsi yang lolos dari jeratan hukum.


Lebih lanjut, Jamaludin menagih janji Presiden Prabowo Subianto yang pernah menegaskan komitmennya untuk memberantas korupsi tanpa pandang bulu, bahkan terhadap kader sendiri. “Presiden Prabowo sudah jelas bicara saat Rakernas Partai Gerindra, Oktober 2024 ,kalau kader terlibat korupsi, kejar, tangkap, adili! Sekarang waktunya pembuktian, jangan sampai ucapan hanya jadi angin lalu,” serunya lantang.


 Jamaludin mengancam akan menggiring gelombang massa untuk aksi besar-besaran jika KPK tidak segera bertindak. “Kalau KPK diam, maka rakyat akan bicara dengan caranya sendiri. Kita tak akan diam melihat para bandit uang rakyat berkeliaran bebas bak selebriti!” Kini, bola panas ada di tangan KPK. Publik menanti lembaga anti-rasuah itu punya nyali untuk membongkar tuntas jaringan korupsi hibah Jatim, atau justru ikut tenggelam dalam lumpur politik dan permainan kekuasaan. 

(MH**)