Pemkab Probolinggo Perkuat Kolaborasi Tekan Stunting dan Bangun Keluarga Berkualitas

Redaksi

 


Nusantara News Probolinggo – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo terus bergerak cepat menekan angka stunting sekaligus membangun keluarga yang sehat dan berkualitas. Salah satu langkah strategisnya adalah menggandeng Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN dalam kegiatan Fasilitasi Teknis Program Bangga Kencana.


Kegiatan yang berlangsung Minggu (13/7/2025) di Ruang Pertemuan Tengger, Kantor Bupati Probolinggo itu, mempertemukan berbagai pemangku kepentingan, mulai dari Wakil Bupati Probolinggo Ra Fahmi AHZ, Sekretaris Kemendukbangga RI Budi Setiyono, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Nihayatul Wafiroh, hingga Kepala DP3AP2KB Hudan Syarifuddin.

Dalam sambutannya, Wabup Ra Fahmi menegaskan pentingnya pemberdayaan perempuan dalam membangun bangsa. Ia menyebut perempuan sebagai "tiang negara" yang harus kokoh agar fondasi keluarga dan negara tidak rapuh diterpa zaman.


“Perempuan adalah tiang agama dan negara. Kalau perempuannya baik, Insya Allah negara juga akan baik,” ujarnya 


Wabup juga menyinggung soal stunting dan tingginya angka kematian ibu dan anak di Probolinggo. Menurutnya, sinergi dengan pemerintah pusat mutlak diperlukan untuk melahirkan SDM unggul yang siap berkompetisi di era modern.


Sementara itu, Sekretaris Kemendukbangga RI Budi Setiyono menekankan bahwa pembangunan keluarga adalah pondasi utama menuju Indonesia Emas 2045. Ia menegaskan, stunting bukan cuma masalah gizi, tapi juga menyangkut masa depan bangsa.


“Anak yang lahir stunting bisa terganggu fisik, kognitif, hingga sosialnya. Maka perempuan harus disiapkan sejak dini, bahkan sebelum menikah,” ungkapnya


Tak hanya itu, ia juga menyoroti pentingnya pengawasan gadget pada anak-anak serta perhatian terhadap lansia yang kerap luput dari perhatian.


“Kalau generasi muda kecanduan gadget dan lansia tak diperhatikan, itu bisa jadi beban bagi keluarga dan negara,” tambahnya.


Di sisi lain, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Nihayatul Wafiroh menyoroti pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menangani isu kependudukan dan keluarga. Ia menekankan, pendidikan perempuan adalah kunci melahirkan generasi berkualitas.


“80 persen kecerdasan anak berasal dari ibunya. Maka perempuan harus cerdas dan teredukasi. Jangan nikah terlalu muda, jangan hamil terlalu tua, dan jangan terlalu banyak anak,” tegasnya


Ia juga menyoroti pengaruh budaya dan pola pikir masyarakat terhadap tingginya angka stunting. Edukasi berkelanjutan dinilai menjadi jalan tengah untuk membentuk keluarga yang kuat dan mandiri.


“Program Bangga Kencana sangat strategis untuk membangun ketahanan keluarga, memperkecil kesenjangan sosial, dan memperkuat peran perempuan sebagai agen perubahan,” pungkasnya.


Melalui sinergi lintas sektor ini, Pemkab Probolinggo optimistis bisa menurunkan angka stunting dan memperkuat pondasi keluarga sebagai jantung pembangunan daerah.

(MH**)