Nusantara News Probolinggo — Ketua Ikatan Wartawan Probolinggo (IWP), Jamaluddin, melontarkan pernyataan panas yang mengguncang jagat pemberantasan korupsi. Ia mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk benar-benar bekerja tanpa tebang pilih, tanpa tunduk pada tekanan politik, dan tanpa kompromi terhadap siapapun, termasuk mereka yang berlindung di balik sorban maupun kursi empuk kekuasaan.
Jamaluddin menegaskan, publik sudah muak melihat drama penegakan hukum yang setengah hati. “Kami tekankan, KPK jangan sekali-kali takut memeriksa aliran dana hibah yang mengalir ke yayasan dan pondok pesantren di seluruh Jawa Timur. Kalau hanya menyentuh pokmas, tapi yayasan dan pesantren dibiarkan, itu terkesan ada pesanan. Jangan sampai publik mengira ini semua permainan politik busuk,” sindirnya tajam saat dikonfirmasi,08 agustus 2025
Menurut Jamaludin, , dana hibah yang digelontorkan DPRD Jatim selama ini bukan hanya masuk ke kelompok masyarakat, tapi juga merembes deras ke yayasan dan pesantren tertentu. Bukan rahasia lagi, sebagian dari lembaga ini diduga menjadi “mesin ATM” bagi oknum pejabat dan politisi. Uang negara yang seharusnya membangun, justru berubah menjadi pundi-pundi pribadi yang dilumuri aroma busuk korupsi.
Jamaludin meminta KPK menyelidiki aliran dana hibah hingga ke akar-akarnya. “Jangan cuma ikan teri yang ditangkap. Harus juga paus-paus besar di balik layar. Ketua DPRD Jatim, Gubernur, dan Sekdaprov wajib diperiksa! Jangan ada yang kebal hukum hanya karena punya jabatan atau pengaruh politik,” tegasnya.
Ia menambahkan, rakyat sudah cukup sabar menonton tontonan memalukan ini. Setiap tahun anggaran hibah menguap entah ke mana, sementara rakyat di pelosok masih berjibaku dengan jalan rusak, sekolah reyot, dan fasilitas kesehatan yang compang-camping. “Kalau KPK tidak berani, sama saja mempermalukan mandat reformasi dan mengkhianati rakyat,” ujarnya penuh amarah.
Jamaludin juga mengingatkan, banyaknya tersangka yang sudah ditetapkan dalam kasus korupsi hibah DPRD Jatim bukanlah akhir cerita. “Penangkapan beberapa orang itu baru pembuka. Pemain utamanya masih berkeliaran bebas, bahkan masih tersenyum di balik podium. KPK harus sapu bersih sampai tak ada lagi tempat bersembunyi,” ujarnya lantang.
Di akhir pernyataannya, Jamaludin menegaskan bahwa kepercayaan publik kepada KPK kini berada di ujung tanduk. “Jangan biarkan rakyat menganggap KPK hanya macan ompong. Buktikan bahwa hukum di negeri ini masih tajam ke atas, bukan hanya ke bawah,” pungkasnya dengan nada menantang.
Jamaluddin mengucapkan Trimakasih telah bersama kami menonton berita terkini kritis berani karena rakyat ikuti terus berita kami selanjutnya di seputar korupsi dana hibah Jatim.hanya di TV suara IWP, kritis, berani karena benar.
Bersambung....
(MH**)