NUSANTARA NEWS Probolinggo - Masalah sampah tetap menjadi tantangan serius bagi Kota Probolinggo. Tumpukan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bestari menimbulkan risiko pencemaran lingkungan dan penyakit. Dalam upaya mengatasi hal ini, Dinas Lingkungan Hidup sebagai sektor utama yang terlibat menggelar Sosialisasi Pengelolaan dan Penanganan Sampah secara daring bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada Jum’at (23/2) pagi di Ruang Command Center.
Penjabat Wali Kota Nurkholis menyatakan bahwa pengelolaan sampah harus menjadi komitmen bersama dan melibatkan semua elemen masyarakat. Sebagai contoh, ia mengacu pada gerakan bersih-bersih lingkungan Gotku Resik yang ia inisiasi pekan sebelumnya. Nurkholis berencana membuat Kota Probolinggo lebih terang melalui gerakan "Terangi Kotaku".
“Kita akan membuat kota ini menjadi lebih terang ke depannya, sehingga orang yang membuang sampah sembarangan dapat terlihat. Ketika kota bersih, rapi, dan indah, orang akan betah dan senang datang ke Probolinggo,” katanya dengan tegas.
Sosialisasi tersebut dipimpin oleh Kepala Sub Direktorat Pemantauan dan Evaluasi pada Ditjen Pengelolaan Sampah, Limbah, dan B3 KLHK, Ari Sugasri. Nurkholis meminta arahan dan bimbingan dari pemateri untuk jajaran pemkot agar Kota Probolinggo dapat kembali meraih Piala Adipura.
“Pada kesempatan ini, kami meminta pak Ari sebagai narasumber memberikan bimbingan kepada kami. Apa yang harus dilakukan dan diprioritaskan sehingga Kota Probolinggo menjadi bersih dan diminati oleh pengunjung atau siapapun yang datang ke sini dapat merasa nyaman,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala DLH Retno Wandansari berharap adanya dukungan dari semua pihak untuk meningkatkan komitmen dalam pengelolaan sampah secara berkelanjutan. Sinergi antara pemerintah dan masyarakat perlu ditingkatkan untuk membawa perubahan positif bagi generasi mendatang.
(Bay*****)