Nusantara News Probolinggo - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo bersama Perumdam Tirta Argapura menggelar rapat koordinasi (rakor) pada Senin (2/12/2024) untuk membahas krisis air bersih yang melanda Pulau Gili Ketapang, Kecamatan Sumberasih. Rapat tersebut berlangsung di Peringgitan Rumah Dinas Bupati Probolinggo dan dihadiri Penjabat (Pj) Bupati Probolinggo H. Ugas Irwanto, S.Sos., M.Si., Direktur Perumdam Tirta Argapura Gandhi Hartoyo, serta sejumlah pejabat terkait.
Krisis ini bermula dari kerusakan pipa bawah laut yang menghubungkan suplai air bersih ke Desa Gili Ketapang. Masalah mulai terdeteksi pada Jumat (22/11/2024) ketika aliran air ke pulau tersebut terhenti. Pencarian awal pada Sabtu (23/11/2024) mengalami kendala karena arus bawah laut yang kuat, sehingga hanya bisa dilakukan selama dua jam dengan visibilitas terbatas.
Pada Minggu (24/11/2024), tim gabungan menemukan kerusakan pipa di sisi selatan, sekitar dua kilometer dari pantai pada kedalaman 15 meter. Pipa tersebut bergeser sejauh 900 meter akibat tersangkut jangkar kapal tongkang. Kondisi cuaca yang buruk membuat proses perbaikan berlangsung sulit dan memakan waktu lebih lama dari yang diperkirakan.
Direktur Perumdam Tirta Argapura Gandhi Hartoyo menjelaskan bahwa pihaknya sudah mencoba memindahkan pipa menggunakan tiga kapal sleret. Namun, upaya tersebut terhenti pada 1 Desember 2024 karena cuaca buruk. Perumdam kemudian meminta bantuan dua kapal dari KTI, tetapi hasilnya belum maksimal. Saat ini, koordinasi dilakukan untuk menyewa kapal yang lebih besar dengan kekuatan 2500 tenaga kuda agar perbaikan segera tuntas.
Pj Bupati Probolinggo H. Ugas Irwanto menegaskan bahwa penyeretan pipa menjadi langkah prioritas mengingat efisiensinya dari segi waktu dan biaya. Ia berharap proses selanjutnya dapat berjalan lancar tanpa hambatan. Untuk sementara, pengiriman air bersih menggunakan truk tangki dilakukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Gili Ketapang.
Selain langkah darurat, Pemkab juga mempertimbangkan solusi jangka panjang, seperti pemasangan pipa baru atau pengembangan teknologi penyulingan udara. Kedua opsi tersebut tengah dikaji dari segi biaya dan efektivitas agar dapat memberikan solusi permanen terhadap krisis air di wilayah ini.
Krisis air bersih di Pulau Gili Ketapang menjadi perhatian serius Pemkab Probolinggo. Berbagai pihak bekerja sama untuk memastikan pasokan air bersih kembali mengalir. Pemerintah berharap upaya yang dilakukan dapat segera mengatasi permasalahan ini dan memberikan kenyamanan bagi masyarakat setempat.
(MH***)