Brengsek! Diduga Sistem Jam Kerja dan Penjualan Amburadul Rugikan Karyawan, Pelanggan Ikut Kena Getahnya

Redaksi

 


Nusantara News Probolinggo - Dunia kerja kembali diramaikan dengan keluhan karyawan yang merasa dirugikan akibat sistem jam kerja dan penjualan yang amburadul di berbagai perusahaan, Khususnya Toko Modern Indomaret. 


Tidak hanya merugikan pekerja, sistem ini juga berdampak pada pelanggan yang akhirnya ikut terkena dampak kebijakan bisnis yang buruk. Akibatnya, karyawan yang sudah lelah dan stres harus menghadapi keluhan pelanggan yang tak henti-hentinya.Salah satu masalah utama yang dikeluhkan adalah jam kerja yang tidak manusiawi 8 jam sehari tanpa pemulihan yang layak . 


Selain itu, sistem penjualan yang amburadul semakin memperparah situasi. Banyak perusahaan menerapkan target yang tidak masuk akal sehingga merugikan pekerja sehingga berdampak pelanggan kecewa.


Seorang pekerja yang enggan disebutkan namanya mengatakan bahwa Gaji kecil, kerja rodi, dikejar target terus, kalau ada masalah sama pelanggan, malah kita yang disalahin! Padahal ini bukan salah kita, tapi sistem yang dari atas sudah hancur.


Kasus ini menjadi bukti bahwa kebijakan bisnis yang buruk tidak hanya menghancurkan kesejahteraan karyawan, tetapi juga membuat pelanggan kecewa dan kabur. Jika sistem ini terus dibiarkan, bukan tidak mungkin akan ada gelombang protes lebih besar dari pekerja dan pelanggan yang muak dengan pelayanan yang semakin buruk. 


Anwar, Aktivis Buruh Jawa Timur, dengan tegas mengatakan bahwa dengan adanya investasi dan terbukanya lapangan kerja sangat mendukung asalkan sistem jam kerja tidak amburadul karena pekerja bukan robot maka perlakukan secara manusiawi apalagi sampai terkena komplain oleh pelanggan yang disalahkan karyawan,saat dikonfirmasi 29/01/2025.


Selain itu, Beliau mengatakan  pula Brengsek ! bila suaranya tidak didengarkan oleh Perusahaan Indomaret dan Pemerintah maka Kami pasti melakukan Demonstrasi besar - besaran bahkan lebih besar dari yang sudah terjadi agar menjadi sejarah panjang perjuangan kaum pekerja . 

Bersambung ....... 

(MH***).