Nusantara News Probolinggo - Suasana Balai Desa Sumber, Kecamatan Sumber, Kabupaten Probolinggo, tampak berbeda pada Selasa (22/4/2025). Warga berbondong-bondong datang dengan semangat tinggi, menyambut kehadiran mobil layanan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) keliling dari Badan Pengelolaan Pendapatan, Keuangan, dan Aset Daerah (BPPKAD) Kabupaten Probolinggo.
Hanya dalam sehari, pelayanan ini berhasil mencatat penerimaan PBB mencapai Rp66.488.346. Angka yang cukup mencolok ini menjadi cerminan nyata tingginya antusiasme dan kesadaran masyarakat dalam memenuhi kewajiban perpajakan mereka.
Program ini merupakan bagian dari kegiatan “Ngantor di Kecamatan” yang digagas Bupati Gus dr. Mohammad Haris dan Wakil Bupati Ra Fahmi AHZ. Sebuah pendekatan yang tak hanya simbolis, tapi juga mendekatkan layanan publik secara nyata ke tengah masyarakat, terutama yang tinggal di wilayah pelosok.
Kepala BPPKAD Kristiana Ruliani menjelaskan bahwa mobil PBB keliling adalah bentuk strategi jemput bola yang bertujuan memangkas jarak dan biaya warga dalam membayar pajak. "Kami ingin warga nggak perlu repot ke bank atau Mal Pelayanan Publik. Cukup datang ke balai desa, urusan pajak bisa selesai," ujarnya.
Selain efisiensi, kata Kristiana, kegiatan ini diharapkan mampu menguatkan budaya sadar pajak di masyarakat. Kecamatan Sumber selama ini dikenal cukup disiplin dalam urusan pelunasan PBB, dan pelayanan ini jadi penguat semangat kolektif untuk terus mempertahankan reputasi tersebut.
Menariknya, Pemkab Probolinggo saat ini juga tengah menggulirkan program pembebasan denda PBB hingga 31 Mei 2025. Kesempatan ini diharapkan bisa dimanfaatkan sebaik mungkin oleh warga yang masih memiliki tunggakan. "Yuk, mumpung bebas denda! Segera lunasi sebelum jatuh tempo," Harapnya
Ke depan, mobil layanan PBB keliling ini akan terus bergerak dari satu kecamatan ke kecamatan lain. Kristiana menyebut, strategi semacam ini adalah bagian dari komitmen Pemkab dalam membangun tata kelola keuangan yang lebih transparan, partisipatif, dan tentu saja akuntabel. "Dengan cara yang lebih humanis, kita bisa bangun kesadaran bersama, pajak adalah fondasi pembangunan kita semua," pungkasnya.
(MH**)