Nusantara News Probolinggo - Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Probolinggo sukses menggelar kegiatan donor darah massal yang mencatat sejarah baru. Bertempat di halaman Dinas Kesehatan, kegiatan dimulai sejak pukul 06.30 WIB dan berlangsung tertib. Kegiatan ini sekaligus menjadi pencanangan Kota Probolinggo sebagai Kota Siaga Kelompok Donor Darah, berlandaskan UU No. 1 Tahun 2015 serta program kerja PMI Kota Probolinggo tahun 2025.
Ketua PMI Kota Probolinggo, Mega Guntara, mengapresiasi seluruh staf dan relawan yang telah bekerja tanpa pamrih di balik layar. "Bagi saya, mereka adalah yang patut duduk di depan," ujarnya menyentuh, menyiratkan penghormatan mendalam kepada mereka yang memilih tidak tampil mencolok tapi berperan besar.
Dalam acara ini, berbagai agenda penting turut digelar, mulai dari launching Bus Donor Darah yang akan menjangkau hingga wilayah kabupaten, donor darah massal yang diikuti 500 peserta, hingga layanan pemeriksaan kesehatan gratis untuk masyarakat. Kota Probolinggo juga menerima penghargaan dari Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) sebagai kota dengan jumlah kelompok donor darah terbanyak.
Wali Kota Probolinggo, dr. Aminuddin, secara resmi mencanangkan kota ini sebagai Kota Siaga Kelompok Donor Darah. Ia menyebut kegiatan ini sebagai bagian dari program kerja 100 hari dirinya bersama Wakil Wali Kota Ina Dwi Lestari. Gagasan ini, katanya, terinspirasi dari inisiatif "Kelurahan Donor Darah" di Triwung Kidul, Kademangan.
“Saya dan Bu Ina adalah pendonor aktif. Ide ini lahir dari obrolan ringan bersama Pak Guntur di PMI. Alhamdulillah, antusiasme masyarakat luar biasa,” ungkap Wali Kota. Sampai saat ini, sudah terdata 432 kelompok donor darah aktif di Kota Probolinggo. "Kalau ada tambahan, tentu akan kami catat," imbuhnya.
Acara ini turut dihadiri Forkopimda, tokoh masyarakat, relawan, dan pihak-pihak terkait lainnya. PLT Pak Jono bahkan menyampaikan harapannya agar kegiatan seperti ini bisa terus menyebar hingga ke tingkat kabupaten sebagai bentuk kolaborasi nyata antarwilayah dalam misi kemanusiaan.
Pencanangan ini menjadi babak baru dalam sejarah pelayanan sosial dan kesehatan di Probolinggo. Dengan sinergi kuat antara pemerintah dan masyarakat, kota ini kini menjadi teladan nasional dalam gerakan donor darah yang terorganisir dan berkelanjutan. “Daripada stok darah berlimpah tapi tak termanfaatkan, lebih baik kita bangun sistem yang siap siaga dan berkelanjutan,” pungkas Wali Kota
(MH**)