Nusantara News Probolinggo – Desa Sumberanyar, Kecamatan Paiton, tampak berbeda pagi ini. Bukan karena langitnya lebih cerah dari biasanya, tapi karena semangat warganya yang menyala-nyala. Di balai desa, puluhan warga berkumpul dalam sebuah kegiatan bertajuk Program Kreativitas Masyarakat (PKM) Pembuatan Kue Kering Telur Gabus sebagai Alternatif Meningkatkan Pendapatan Masyarakat Sebuah program sederhana, namun penuh makna.
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Kepala Desa Sumberanyar, Andika Prayogo, S.E., Jum'at (23/05/2025) dalam sambutannya menekankan pentingnya pemberdayaan ekonomi berbasis potensi lokal. Ia menyebut, kerja sama antara pemerintah desa dengan Mahasiswa KKN Universitas Nurul Jadid tahun 2025 menjadi pilar utama dalam mewujudkan kegiatan ini.
“Telur gabus ini kecil bentuknya, tapi besar harapannya. Kami ingin ibu-ibu rumah tangga bisa punya peluang usaha rumahan yang mudah, murah, dan menjanjikan,” pungkasnya
Pelatihan berlangsung interaktif. Peserta diajari cara membuat adonan yang pas, menggulung adonan hingga halus, sampai teknik menggoreng agar hasilnya renyah namun tidak berminyak. Tak berhenti di dapur, para peserta juga belajar dasar-dasar pemasaran online, cara membuat kemasan menarik, hingga mengatur modal agar usaha tetap berjalan stabil. Semua dikemas ringan, praktis, dan mudah diterapkan.
Antusiasme warga tak bisa dibendung. Bagi sebagian ibu rumah tangga, pelatihan ini adalah pengalaman pertama yang membangkitkan semangat dan membuka wawasan baru. Beberapa bahkan mulai memikirkan nama brand dan strategi menjual di pasar maupun media sosial.
“Baru kali ini diajari lengkap begini. Rasanya bukan cuma belajar bikin kue, tapi juga belajar percaya diri,” ucap salah satu peserta sambil tersenyum malu-malu.
Menjelang penutupan, seluruh peserta senyum bangga mengembang di wajah-wajah yang menggenggam harapan dan pulang membawa bekal masa depan. Kini, Desa Sumberanyar tak cuma dikenal karena hamparan Pasir Panjang atau geliat industri di sekitarnya. Tapi juga karena semangat warganya yang mulai membangun mimpi dari sebutir telur dan sejumput tepung.
(MH**)