Dispendukcapil dan Jamkeswatch Probolinggo Raya Kolaborasi Bantu Warga Rekam Data di RS Rizani

Redaksi

 


Nusantara News Probolinggo — Sebuah pemandangan penuh empati tergambar di RS Rizani. Bukan sekadar kunjungan biasa, melainkan aksi nyata dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) bersama Jamkeswatch Probolinggo Raya. Mereka turun langsung ke lapangan, menggelar layanan perekaman data kependudukan bagi pasien yang tak mampu beranjak dari ranjang rumah sakit.


Langkah ini bukan hanya soal administrasi. Ada nilai kemanusiaan yang mengalir deras. Di antara deru alat medis dan aroma antiseptik, para petugas menyapa pasien satu per satu, merekam data biometrik dengan penuh kesabaran.


"Kami ingin memastikan setiap warga, tanpa terkecuali, memiliki hak atas identitas yang sah. Ini juga bagian penting untuk mendapatkan akses layanan kesehatan secara penuh," ujar salah satu petugas Dispendukcapil yang tampak sigap melayani pasien lansia di bangsal dalam.


Jamkeswatch  yang selama ini dikenal sebagai garda advokasi pasien kurang mampu, turut memainkan peran vital. Mereka yang mengidentifikasi warga tidak memiliki KTP atau belum terdaftar sebagai peserta BPJS, langsung melaporkan ke pihak Dispendukcapil untuk diproses di tempat. Tak ada birokrasi bertele-tele.


Ketua Jamkeswatch Probolinggo Raya, Edi Suprapto,dalam keterangannya,19/05/2025 menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah hasil dari keluhan lapangan. "Kami banyak temukan pasien yang gagal mendapat layanan karena masalah administrasi khususnya Astuti warga desa Petunjungan Paiton Probolinggo. Dari sinilah kolaborasi ini lahir dan ini dari sekian kalinya", ujarnya dengan nada penuh keprihatinan.


RS Rizani pun menyambut baik langkah tersebut. "Bagi kami, pasien yang sudah kesakitan, jangan lagi dibebani dengan ribetnya dokumen. Semoga ini jadi awal yang baik bagi pelayanan kesehatan berbasis kemanusiaan," tutur salah satu perawat senior yang menyaksikan langsung proses perekaman.


Tak hanya data yang terekam, tetapi juga kehangatan dan perhatian yang jarang hadir di ruang-ruang rumah sakit. Ketika teknologi bertemu dengan niat baik, lahirlah solusi yang bukan cuma cerdas, tapi juga tulus.

(MH**)