Dana Hibah Mushala Dipotong, Warga Geram: “Bangsat! Ini Mengkhianati Uang Rakyat”

Redaksi

 


Nusantara News Probolinggo -  Aroma busuk dugaan korupsi kembali menyeruak dari tanah Dewi Rengganis Probolinggo. Kali ini, Mushala Riyadus Sholihin di Dusun Satu Krajan, Desa Sambirampak Kidul, Kecamatan Kotaanyar, menjadi panggung drama memalukan. Dari total Rp 50 juta bantuan dana hibah Provinsi Jawa Timur, Rp 15 juta raib entah ke mana, diduga dipotong oleh oknum perantara tak tahu diri, Minggu (10/08/2025) 


“Benar, bantuan hibah untuk Mushala kami Rp 50 juta, tapi dipotong Rp 15 juta oleh orang yang menjadi perantara,” tegas pengasuh Mushala dengan nada getir, menahan amarah yang nyaris meledak.


Kabar ini menyulut bara di dada warga sekitar. Salah satu warga yang enggan disebut namanya melontarkan kritik tajam, “Kami sangat keberatan! Musala ini direhab sejak 15 November 2023 murni dari dana swadaya masyarakat dan donatur. Sekarang sudah 70% jadi, tanpa sepeserpun uang hibah. Jangan sok klaim dari Provinsi, apalagi kalau sudah ada potongan bangsat seperti itu.”


Saat awak media mencoba mengkonfirmasi, orang yang diduga menjadi perantara dana hibah menjawab santai lewat panggilan WhatsApp, “Benar panitia musala itu dulu yang mengajukan dana hibah Rp 50 juta kepada Kyai H. Hasan Irsyad, sekarang sudah cair. Kalau ditarik atau tidak oleh panitia, saya belum tahu. Saya masih di perjalanan, nanti saya tanyakan.” Jawaban yang terdengar seperti alibi murahan untuk menutupi bau busuk yang sudah tercium.


Koordinator Gerakan Masyarakat Peduli Transparan (GMPT) tak tinggal diam. “Kami akan mengkaji dasar hukum dugaan pemotongan ini. Jika benar, kami akan laporkan ke aparat penegak hukum, dan pastikan sampai ke KPK. Ini jelas perbuatan bangsat yang mengkhianati uang rakyat!” tegasnya, berapi-api.


Kasus ini menambah panjang daftar luka hati masyarakat terhadap skandal dana hibah di Jawa Timur. Apalagi, KPK baru-baru ini sudah menjerat sejumlah pihak dalam kasus serupa. Warga berharap penegak hukum tak hanya menangkap ikan kecil, tapi juga hiu besar yang selama ini kenyang makan duit rakyat. 

Bersambung... 

(MH**)