Skandal Dana Hibah Jatim, Mahrus, Algojo Pokmas Anwar Sadad, Harus Diciduk!

Redaksi

 


Nusantara News Probolinggo — Bau amis korupsi kembali menyengat hidung rakyat. Kali ini, sosok yang selama ini tampil bak pendekar pembela umat, ternyata hanya pengecut rakus yang bermain di balik ketiak kekuasaan. Mahrus, orang kepercayaan Anwar Sadad, disebut sebagai dalang utama distribusi dana hibah pokmas dan yayasan di wilayah Probolinggo . Semua aliran dana, semua jatah proyek, semua keputusan hanya lewat satu pintu yaitu , MAHRUS!


Tak ada lagi yang namanya transparansi. Yayasan, pondok pesantren, pokmas semua dibungkus rapi, disalurkan ke tangan-tangan kotor yang haus kekuasaan dan uang. Ibarat gurita, jaringan Sadad-Mahrus menjulur ke mana-mana, melilit anggaran rakyat hingga sesak napas. Fakta di lapangan menunjukkan  jatah dana hibah didesain mengalir seperti sungai, tapi bukan ke petani, santri, atau masyarakat melainkan ke kantong pribadi!.


Aktivis IWP, Jamaludin, dalam pernyataan resminya, menyebut praktik ini sebagai bentuk pengkhianatan paling biadab terhadap amanah rakyat. "KPK jangan main-main! Ini bukan sekadar pencurian, ini pembantaian moral publik! Tangkap Anwar Sadad dan Mahrus sekarang juga! Jangan tunggu bau busuknya menggerogoti seluruh Jawa Timur!" ujar salah satu aktivis geram saat dikonfirmasi,01/08/2025.


Tak tanggung-tanggung, hampir seluruh distribusi dana hibah baik untuk pokmas maupun yayasan kontrol langsung oleh Mahrus. Dialah “penjaga gerbang neraka” yang menentukan siapa dapat jatah, siapa yang harus minggir. Sementara Sadad berdiri tenang di balik layar, menyaksikan permainan kotornya bergulir bak opera kejahatan.


Aparat penegak hukum jangan menunggu gedung-gedung pesantren runtuh karena anggaran disunat habis-habisan . Saatnya KPK bertindak! Jangan cuma jadi macan ompong di hadapan politisi busuk!


IWP mendesak dan mendukung KPK untuk tidak hanya menyita aset dan menahan para koruptor kecil, tapi juga membongkar dalang besar di belakang distribusi hibah ini. "Keadilan tidak boleh pilih-pilih! Sadad dan kroninya harus merasakan dinginnya jeruji besi, seperti rakyat yang merasakan dinginnya ketidakadilan!"  Tegasnya.


Jamaludin selaku Ketua IWP menegaskan akan memulai pengusutan dana hibah yang mengalir ke pondok pesantren dan yayasan melalui tim investigasi yang dinilai merusak sendi-sendi kehidupan bangsa terutama pendidikan.


Lanjutnya , Sebenarnya antara Anwar Sadad dan Kroninya sebagai pemberi dana hibah dengan penerima dana hibah yayasan dan pondok pesantren harus diusut tuntas oleh KPK karena ada dugaan indikasi bekerjasama merampok uang rakyat. Dalam kegiatan demo nanti ,IWP membuat tagar sebagai berikut :

#TangkapSadadSekarang# 

#BongkarMafiaHibah# #JanganLindungiKoruptorBersorban#