Nusantara News Probolinggo – Balai Desa Sumberanyar, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo hari itu mendadak berubah menjadi lautan kebahagiaan. Raut wajah penuh semangat dan mata berbinar tampak jelas dari para wisudawan-wisudawati yang mengenakan toga biru–kuning. Mereka bukan anak muda, tapi para lansia dan orang tua hebat yang dengan bangga diwisuda dalam program Sekolah Lansia Tangguh (SILANTANG) dan Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH).
Acara yang diselimuti suasana haru sekaligus bahagia itu menjadi bukti nyata bahwa semangat belajar tak mengenal usia. Di bawah gemerlap dekorasi bunga dan spanduk bertuliskan “Wisuda Sekolah Lansia Tangguh – Sekar Indah Desa Sumberanyar”, para peserta satu per satu menerima penghargaan atas ketekunan mereka mengikuti pembelajaran selama beberapa bulan terakhir.
Dalam sambutannya, Ibu Kepala Desa Sumberanyar selaku Tim Penggerak PKK Desa Sumberanyar, Lani Dwi Wijayanti dengan senyum hangatnya menyampaikan rasa bangga dan harapannya yang tulus kepada seluruh peserta.
“Saya sangat bangga dengan semangat para orang tua dan lansia yang terus belajar dan berkembang. Program SILANTANG dan SOTH ini bukan hanya tentang pendidikan, tapi tentang bagaimana kita semua bisa menjadi pribadi yang tangguh, sehat, dan bahagia di setiap tahap kehidupan,” Ujarnya penuh rasa haru, 15 /10/2025.
Beliau juga menambahkan bahwa kegiatan seperti ini akan terus didukung pemerintah desa karena terbukti memberi dampak positif bagi masyarakat.
“Semoga setelah wisuda ini, semangat belajar tidak berhenti di sini. Saya berharap para lulusan sebanyak 25 orang menjadi contoh dan inspirasi bagi warga lainnya. Bahwa tidak ada kata terlambat untuk belajar,” Imbuhnya dengan penuh semangat.
Isye Suryaningsih Bari Ketua Tim PKK kecamatan Paiton , turut bahagia dengan dilaksanakan wisuda SILANTANG dan SOTH karena dalam pembelajaran ada kegiatan pemeriksaan kesehatan dan senam lansia tujuannya agar masyarakat terutama yang diwisuda menjadi masyarakat yang sehat dan memberi contoh kepada masyarakat yang lain.
Sementara itu, suasana semakin hangat ketika para wisudawan mempersembahkan lagu dan yel-yel khas lansia tangguh. Tawa, tepuk tangan, dan senyum bangga terdengar mengisi ruangan. Para tamu undangan, termasuk pengurus PKK dan tokoh masyarakat, turut memberikan apresiasi dan dukungan.
Acara ini menjadi simbol kebersamaan, dedikasi, dan cinta terhadap kehidupan. Di tengah arus modernisasi, Desa Sumberanyar mampu menunjukkan bahwa pendidikan bisa tumbuh dari hati, dari tekad, dan dari cinta untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
Wisuda hari itu bukan sekadar seremoni tapi merupakan perayaan semangat untuk terus menapaki hari dengan kepala tegak dan hati yang berani. Karena di Sumberanyar, semangat belajar tidak pernah pensiun.
(MH**)
.png) 



