Acara dimulai dengan sambutan dari Ibu Rupmawati, Ketua PKK Desa Jangur, yang menggarisbawahi pentingnya penanaman TOGA sebagai langkah untuk mendukung kesehatan keluarga dan melestarikan lingkungan. "Penanaman TOGA bukan hanya sekadar menanam, tetapi ini adalah upaya kita untuk menciptakan kemandirian dalam menyediakan obat-obatan alami bagi keluarga," tegasnya.
Para peserta KKN dari Institut Ahmad Dahlan, yang menjadi penggagas kegiatan ini, tidak hanya berperan dalam pelaksanaan, tetapi juga memberikan edukasi kepada warga mengenai manfaat berbagai jenis TOGA seperti jahe, kunyit, dan lidah buaya. Mereka menjelaskan secara rinci cara penanaman, perawatan, serta pemanfaatan tanaman-tanaman tersebut sebagai bahan pengobatan tradisional yang mudah diakses oleh masyarakat.
Suasana kebersamaan dan gotong-royong begitu terasa saat warga dan peserta KKN bergotong-royong menanam berbagai jenis tanaman TOGA di area yang telah disiapkan. Canda tawa dan semangat kebersamaan menghiasi setiap tahapan penanaman, menciptakan momen yang tak hanya produktif tetapi juga penuh kehangatan. Selain penanaman, warga juga diberikan pelatihan cara membuat pupuk kompos dari limbah rumah tangga, sebagai langkah untuk mendukung pertumbuhan tanaman secara organik.
Kegiatan ini ditutup dengan penyerahan bibit TOGA kepada Ketua PKK untuk kemudian ditanam di pekarangan rumah masing-masing warga. "Kami berharap kegiatan ini tidak hanya berhenti di sini, tetapi dapat terus berlanjut dengan pemeliharaan tanaman yang telah ditanam, sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh seluruh warga Desa Jangur," ujar Nia, salah satu peserta KKN dengan penuh harapan.
Dengan semangat kemerdekaan, kegiatan penanaman TOGA ini tidak hanya menjadi bentuk penghormatan terhadap alam, tetapi juga sebagai langkah kecil namun berdampak besar dalam mewujudkan desa yang sehat dan mandiri.
(Team***)
