Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW oleh IGTKI-PGRI dan Disdikdaya Kabupaten Probolinggo, Menggali Teladan Kepemimpinan Rasulullah

Redaksi

 


Nusantara News Probolinggo - Ikatan Guru Taman Kanak-kanak Indonesia (IGTKI-PGRI) Kabupaten Probolinggo bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikdaya) Kabupaten Probolinggo mengadakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW pada hari Rabu, 11 September 2024. Acara ini digelar di Aula Ki Hajar Dewantara Disdikdaya Kabupaten Probolinggo dan dihadiri oleh 300 peserta. Sebanyak 180 di antaranya adalah perwakilan dari IGTKI-PGRI, sementara 120 lainnya berasal dari Disdikdaya.


Dengan tema "Kepemimpinan Rasulullah: Teladan Bagi Pendidik untuk Membentuk Generasi Bangsa yang Berakhlakul Karimah", acara ini tidak hanya sekadar seremonial, tapi juga menjadi momentum refleksi bagi para pendidik. Penampilan grup hadrah Al Banjari dari IGTKI-PGRI Kecamatan Gending turut memeriahkan suasana, membuat peringatan tersebut terasa lebih khidmat. 


Beberapa tokoh penting yang hadir di antaranya adalah Kepala Disdikdaya Kabupaten Probolinggo, Dwijoko Nurjayadi, Ketua IGTKI-PGRI Kabupaten Probolinggo, Ellyzabeth Evelin, serta Ketua Himpaudi Kabupaten Probolinggo, Siti Aisyah. 


Dalam sambutannya, Ketua IGTKI-PGRI Ellyzabeth Evelin menekankan pentingnya meneladani kepemimpinan Rasulullah dalam peran mereka sebagai guru. Ia berharap, melalui peringatan Maulid ini, para pendidik bisa semakin mengedepankan akhlak mulia dalam membimbing anak-anak didik.


"Teladan Rasulullah SAW sangat relevan bagi kita para pendidik. Dari acara ini, saya berharap kita semua bisa menjadi guru yang lebih baik, yang mampu menanamkan akhlakul karimah pada generasi penerus bangsa," ungkap Ellyzabeth.


Senada dengan hal tersebut, Kepala Disdikdaya Kabupaten Probolinggo, Dwijoko Nurjayadi, juga menyampaikan rasa syukurnya atas terselenggaranya acara ini. Ia mengajak semua pendidik untuk terus meneladani kepemimpinan Rasulullah, khususnya dalam membentuk generasi muda yang berkarakter.


"Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW ini bukan hanya sebuah perayaan, tapi sebuah pengingat bagi kita semua bahwa inti dari ajaran beliau adalah akhlak. Sebagai guru, kita harus menjadi penerus perjuangan tersebut dengan menjadi teladan akhlak mulia bagi murid-murid kita," ujarnya.


Acara ini pun menjadi ruang bagi para pendidik untuk tidak hanya merayakan Maulid, namun juga memperdalam pemahaman tentang nilai-nilai kepemimpinan Rasulullah yang relevan dengan peran mereka sehari-hari. Peringatan yang penuh makna ini diharapkan bisa menjadi motivasi bagi para guru untuk terus berkomitmen membentuk generasi bangsa yang tidak hanya cerdas, tapi juga berakhlak mulia.

(MH***)