Nusantara News Probolinggo - Langit cerah jadi saksi langkah nyata Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Probolinggo yang kembali turun gunung. Kali ini, mereka gelar layanan keliling jemput bola administrasi kependudukan (adminduk) di dua tempat sekaligus—di Balai Desa Jabung Candi, Kecamatan Paiton dan juga Kantor Kecamatan Krucil. Dua titik, satu misi: memudahkan masyarakat mengurus dokumen penting, Rabu pagi, (30/05/2025)
Langkah ini bukan sekadar rutinitas birokrasi. Tapi bagian dari ikhtiar besar memastikan setiap warga, dari yang tinggal di pinggir kota hingga pelosok desa, bisa mengakses dokumen kependudukan resmi. KTP, KK, Akta Kelahiran, dan dokumen lainnya—semua itu kini jadi tiket utama untuk menikmati layanan publik macam BPJS, bantuan sosial, layanan perbankan, hingga urusan SIM.
Yang bikin suasana makin spesial, khusus di Kecamatan Krucil, kegiatan ini bertepatan dengan program "Bupati dan Wakil Bupati Ngantor di Kecamatan." Jadi, ada yang beda. Lebih ramai, lebih meriah, dan lebih terasa dekat.
Bupati Probolinggo, Gus dr. Mohammad Haris, ikut hadir langsung. Bareng para kepala OPD, beliau meninjau langsung layanan adminduk yang digelar di ruang PATEN Kecamatan Krucil. Bukan cuma datang, tapi juga menyapa warga, ngobrol santai dengan mereka yang sedang dilayani, sekaligus menyuntikkan semangat untuk para petugas.
“Saya apresiasi Camat Krucil yang sudah menyiapkan ruang PATEN yang nyaman dan representatif. Semangat terus buat semua petugas, baik dari Disdukcapil maupun Kecamatan Krucil. Berikan pelayanan terbaik untuk masyarakat,” ucap Bupati Haris.
Sementara itu, Kepala Disdukcapil Kabupaten Probolinggo, Munaris, menegaskan bahwa program jemput bola seperti ini bakal terus digalakkan. Apalagi buat warga di daerah terpencil yang mungkin selama ini kesulitan menjangkau kantor layanan.
“Kami ingin semua warga, dari kota sampai pelosok, bisa mengakses layanan adminduk dengan mudah. Inilah bentuk komitmen kami—hadir, melayani, dan mendekatkan diri,” katanya.
Ia juga menyoroti pentingnya dokumen kependudukan dalam kehidupan sehari-hari. Tanpa KTP atau KK, akses ke banyak layanan bisa jadi tersendat. Mulai dari urusan jaminan kesehatan, buka rekening bank, sampai menerima bantuan dari pemerintah.
“Dokumen ini bukan sekadar kertas. Tapi pintu menuju hak-hak warga negara,” tegas Munaris.
Dengan semangat yang terus menyala, Disdukcapil Kabupaten Probolinggo berkomitmen menjadikan layanan jemput bola sebagai gerakan nyata untuk mendekatkan negara pada rakyatnya. Karena dalam dunia yang terus bergerak cepat, birokrasi juga harus sigap menyesuaikan langkah.
(MH**)