.png)
Nusantara News Probolinggo - Merdeka!!, Merdeka!!!, Merdeka!!!!! Teriakan itu bukan sekadar gema seremonial di upacara, tapi jeritan hati rakyat yang haus akan keadilan. Sudah saatnya Indonesia benar-benar merdeka, bukan hanya dari penjajahan fisik, tapi juga dari belenggu korupsi yang kian hari makin mencekik.
Jamaludin, aktivis Ikatan Wartawan Probolinggo (IWP), dengan lantang menegaskan bahwa negeri ini tak akan pernah maju jika korupsi masih bercokol di segala lini. "Merdeka ! , Sudah saatnya Indonesia Merdeka dari berbagai kasus korupsi yang nyaris terjadi hampir di semua institusi dan lembaga negara. Mulai dari tingkat kementerian sampai tingkat desa," ungkapnya penuh semangat.
Ia menambahkan, pasca reformasi justru praktik busuk itu makin merajalela. Ibarat akar yang menjalar, korupsi sudah mendarah daging dalam tubuh bangsa. Namun, Jamaludin percaya Presiden Prabowo Subianto memiliki tekad kuat untuk mencabut akar itu hingga ke pangkalnya.
"Kami percaya, Presiden Prabowo bisa memberantas korupsi di bumi Indonesia," Harapnya.
Sorotan tajam kini tertuju pada kasus dana hibah Jatim yang sudah lebih dari satu tahun berjalan, namun para tersangka tak kunjung ditahan KPK. "Ini tidak bisa dibiarkan berlarut-larut. Di momen 17 Agustus ini, kami berharap KPK segera menahan 21 orang tersangka dugaan korupsi dana hibah Jatim," tegas Jamaludin, saat dikonfirmasi 17/08/2025 ketika mengikuti upacara secara daring dengan penuh khidmat.
Lebih jauh, IWP juga berkomitmen untuk membantu KPK dengan memberikan data dan bukti terkait dugaan korupsi dana hibah tersebut. Bukan hanya itu, mereka juga mendorong agar orang-orang dekat para tersangka ikut dipanggil, sebab diyakini mengetahui praktik-praktik kotor yang selama ini menggerogoti uang rakyat.
Agustus adalah bulan kemerdekaan. Bulan di mana bangsa ini dulu berdiri tegak menolak tunduk pada penjajah. Kini, semangat itu harus kembali menyala, melawan musuh baru bernama korupsi. "Saatnya Bumi Nusantara Merdeka dari kasus Korupsi," pekik Jamaludin.
Merdeka!!
( MH )
